Selasa, 12 November 2019

Menhub_Pembangunan Bandara Buntu Kunik Toraja Rampung Akhir 2019

3 Produsen Pesawat Terbang Ingin Bangun Pabrik di Kertajati

, Bandung - Lokasi Aerospace Park, cluster buat industri pesawat terbang di Lapangan terbang Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, disukai paling tidak oleh tiga pabrik pesawat terbang. Diantaranya PT Dirgantara Indonesia (PT DI), yang telah disuruh oleh Presiden Joko Widodo untuk mengalihkan sarana pabriknya dari Bandung ke Lapangan terbang Kertajati.

Hal tersebut dikemukakan Direktur Penting PT Lapangan terbang Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra. Tidak hanya PT DI, menurutnya, Commercial Aircraft Corporation of China Ltd (COMAC), produsen pesawat komersial punya Cina, telah mengatakan akan isi lokasi Aerospace Park Lapangan terbang Kertajati. Diluar itu, PT Regio Aviasi Industri, yang dirintis BJ Habibie, akan tempati lokasi itu. “Kami cari pabrik pesawat terbang yang betul-betul serius,” kata Virda, Jumat, 19 Agustus 2016.

COMAC yang baru berdiri pada 2008 diketahui jadi produsen pesawat terbang yang sedang berkembang di negaranya. Sekarang COMAC sedang menyelesaikan dua pesawat jet komersial, yaitu Comac C919 serta ARJ21. Sedang PT Regio Aviasi Industri sedang menghasilkan pesawat R80.

Virda menerangkan, lokasi Aerospace Park tempati tempat seluas 1.800 hektare. Itu adalah sisi dari 3.200 hektare lokasi Aerocity Lapangan terbang Kertajati. Aerospace Park direncanakan jadi tempat pemeliharaan, repair and operations, dan final assembly pesawat terbang.

Berdasar masterplan alokasi ruangan yang diatur Dinas Permukiman serta Perumahan Jawa Barat, lokasi Aerocity Lapangan terbang Kertajati dibagi dalam tujuh cluster. Semasing seluas 300 hektare sampai 400 hektare. Tidak hanya Aerospace Park, ada Logistic Park, Energy Centre, Bussiness Center 1 serta 2, Eco Science, dan Residential.

Awalnya, Direktur Penting PT DI Budi menjelaskan perpindahan pabrik pesawat terbang PT DI ditetapkan dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Serta hal ini dibahas pada April kemarin. Selanjutnya, diulas dalam rapat terbatas kabinet waktu mengulas tema industri pertahanan.

Presiden memandang area PT DI di Bandung dengan luas hampir 50 hektare kurang bila perusahaan itu akan meningkatkan diri. “Sesuai dengan pengarahan Bapak Presiden, untuk meningkatkan PT DI, diperlukan tempat yang luasnya minimal lima sampai enam kali lipat dari yang berada di Bandung,” tutur Budi selesai berjumpa Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 Agustus 2016.

Budi menjelaskan perpindahan sarana PT DI ke Lapangan terbang Kertajati memerlukan waktu paling cepat dua tahun. Perpindahan dikerjakan dengan setahap sampai pembangunan lokasi Lapangan terbang Kertajati selesai. Mengenai tempat pabrik di Bandung tetap dipakai untuk produksi alutsista. “Pabrik pesawat tempur masih di Bandung. Pengerjaan pesawat komersial di Kertajati,” katanya.

Sekretaris Wilayah Jawa Barat Iwa Karniwa awalnya membetulkan COMAC tertarik membangun pabriknya di Kertajati. Sebelumnya diperkirakan di Singapura atau Australia. Tetapi, lihat kekuatan untuk daerah Asia Tenggara serta Asia biasanya, karena itu ditempatkan ke Jawa Barat, terutamanya di Kertajati. Ia juga berjumpa dengan perwakilan COMAC di Gedung Sate, Bandung.

Pabrik pesawat terbang asal Cina itu merencanakan membuat pabrik dengan sarana pemeliharaan, repair, serta overhaul dengan kemampuan 200 pesawat. “Tahap pertama mereka perlu seputar 43 hektare. Investasinya lumayan besar,” kata Iwa.

AHMAD FIKRI

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar